Buddha pernah berujar semua makhluk itu punya penderitaannya masing-masing, sejalan dengan falsafah Jawa Sawang Sinawang, orang sering melihat orang lain lebih enak padahal semua orang punya masalahnya sendiri-sendiri.
Orang sering melihat orang terkenal itu enak, padahal ribet jadi orang terkenal dimanapun jarang ada privasi, tidak bisa menikmati hidup sebagai orang biasa. Michael Jackson contohnya pernah menyewa supermarket besar sehari agar dia bisa belanja seperti orang biasa. Orang sering menghujat anaknya orang sukses yang hendak membuat namanya sendiri, dianggap nepo baby atau kesuksesannya karena orang tuanya, padahal anaknya orang sukses itu bebannya justru luar biasa, kalau dia gagal direndahkan sedemikian rupa, dia berhasil pun dianggap bukan hasilnya sendiri. Begitu juga dengan hal-hal lain seperti kekayaan, kekuasaan, dan banyak hal di dunia ini, semua makhluk punya penderitaannya masing-masing.
Kalau dalam Buddha solusinya adalah memadamkan keinginan, karena keinginannyang terlalu banyak itulah sumber penderitaan. Kalau dalam falsafah Jawa, tidak perlu sampai memadamkan keinginan, tapi cuma semeleh dan ngunduh wohing pakarti. Semeleh itu rendah hati, seberapapun berkuasa, kaya, pintar, atau apapun kelebihan kita, begitu juga rendah hati ketika kita dikasih cobaan hidup berupa kesusahan. Ngunduh wohing pakarti itu menerima apapun akibat perbuatan kita dalam kompleksitas semesta ini, mawas diri bahwa kita akan menerima sesuai dengan perbuatan kita, kalaupun tidak pun tidak apa-apa, nrimo ing pandum.
Di dunia yang heboh dan hedon ini, alangkah baiknya tidak menjadikan orang lain sebagai benchmark diri kita sendiri, ibu-ibu sosialita tidak perlu iri tetangga sebelah beli tas Hermes lalu meminta suaminya membelikannya yang akhirnya korupsi di instansinya, cewek-cewek gaul tidak perlu silau temennya beli iphone terbaru sehingga tidak harus menjadi simpanan om-om kalau tidak mampu beli. Dunia ini sawang sinawang saja, semeleh lah, hindari penderitaan-penderitaan yang tidak perlu. Karena seperti tujuan Buddha, semoga saja semua makhluk semakin berbahagia.
Komentar
Posting Komentar