Arca Bhairawa adalah arca yang menggambarkan dewa dalam aliran Tantra, suatu bentuk sinkretisme antara Hindu dan Buddha. Arca ini dikenal karena penampilannya yang mengerikan, seringkali digambarkan berdiri di atas mayat dan memegang pisau serta mangkuk dari tengkorak manusia. Arca Bhairawa merupakan peninggalan dari Kerajaan Dharmasraya, yang pernah berkuasa di Sumatera sekitar abad ke-13 hingga ke-14.
Berikut beberapa poin penting mengenai Arca Bhairawa:
Berasal dari Kerajaan Dharmasraya:
Arca Bhairawa merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Dharmasraya, yang berpusat di Sumatera Barat.
Sinkretisme Hindu-Buddha:
Arca ini menggambarkan dewa Bhairawa, yang merupakan perwujudan Siwa dalam bentuk yang menakutkan, sekaligus terhubung dengan ajaran Buddha Tantra.
Ciri Khas:
Arca Bhairawa umumnya digambarkan dalam wujud raksasa, berdiri di atas mayat atau tengkorak, dan memegang senjata atau mangkuk dari tengkorak.
Kaitan dengan Adityawarman:
Arca ini sering dikaitkan dengan Raja Adityawarman, seorang penguasa Dharmasraya yang menganut aliran Buddha Tantra.
Pentingnya dalam Ritual:
Arca Bhairawa dipercaya memiliki kaitan dengan ritual keagamaan aliran Tantra, yang melibatkan pemujaan dewa-dewa dalam bentuk yang kuat dan menakutkan.
Lokasi Penemuan:
Arca Bhairawa ditemukan di wilayah Sumatera Barat, khususnya di sekitar bekas pusat Kerajaan Dharmasraya.
Koleksi Museum:
Salah satu Arca Bhairawa yang terkenal adalah yang menjadi koleksi utama di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar