Tuntutan demo driper ojol kemaren supaya potongan aplikasi jadi 10% dan lain2, secara garis besar belum terpenuhi. Nah, sekarang bagaimana?
Pada faktanya, sekarang ojol beroperasi seperti biasa. Dan, pada saat demo berlangsung, banyak driper juga tetap beroperasi seperti biasa (artinya mau gimanapun juga, mereka butuh kerjaan ini).
Jadi merangkum pendapat saya yang udah2, yg namanya "pekerjaan" itu ya ujung2nya soal "bargaining". Suka gak suka, mau gak mau, ya ujungnya selalu begitu. Soal siapa lebih butuh siapa.
Boleh gak orang berjuang atau berusaha demo kayak gitu? Ya boleh aja. Masalahnya semua yg diperjuangkan itu ya ujung2nya "bargaining" juga. Suka gak suka, mau gak mau, di mana aja. Di pekerjaan apa aja.
Kalo pemerentah menerapkan regulasi yang dinilai terlalu memberatkan, terus pihak aplikasi "ya udahlah... kalo gini mah mending gua tutup aja, usaha gini udh gak ada untungnya". Lha terus mau apa? Kan ujung2nya gak dapet apa2 juga.
---------------------------------------
Ojol itu sejak awal konsepnya memang bukan pekerjaan "karir" (maksudnya bukan tipe pekerjaan yg bisa ditekuni dari 0 sampe tahap sukses). Ini adalah model kerjaan sampingan atau kerjaan sementara.
Masalahnya dulu ada euporia besar2an jadi driper ojol, karena ini pekerjaan yang:
- Gak membutuhkan skill dan kwalifikasi tinggi
- Modalnya ringan (motor + SIM, yang umumnya semua orang juga punya)
- Memiliki penghasilan yang lumayan (iya, dulu jadi ojol itu penghasilannya lumayan gede)
Ini yg bikin orang terjebak. Tapi begitu makin lama makin banyak yg daptar ojol, tentu penghasilan berkurang.
Dulu pas masih baru2, pihak aplikasi juga masih "bakar duit" dgn promo2 yg menguntungkan penumpang dan driper (saya juga ngalamin kok naik ojek cuma goceng). Tujuannya ya supaya konsep ojol cepat populer; banyak driper daftar dan banyak penumpang.
Setelah semuanya tercapai, ya pihak aplikasi mulai cari untung dan ini WAJAR BANGET. (Sekarang, naik ojol gak murah2 amat, walau masih lebih murah dari ojek pangkalan).
Apa pelajaran yg bisa diambil?
Jangan menggantungkan hidup di pekerjaan2 yg kelihatannya "sementara". Misal kayak driper ojol, shopee afiliate, content creator, dan sejenisnya. Kalo pekerjaan2 ini saat ini dirasa menguntungkan, AMBIL. Manpaatin dan ekploitasi sebanyak2nya tapi mesti siap kalo suatu ketika gak lagi menguntungkan.
Kalo kerja di bidang2 begini, jangan anggep udah kerja. Anggep aja "masih nganggur". Jadi ekpektasi di pikiran itu gak muluk2 amat. Kerjaan2 begini emang menghasilkan, dan kadang gede juga. Sesedikit2nya penghasilan, lebih baik daripada nganggur. Tapi yg kayak gini blas gak bisa diandelin. Mending jualan batagor keliling masih bisa ditekunin dan lebih stabil karena gak ngegantung sama perusahaan orang.
Jangan ngandelin situasi berubah. Diri kita sendirilah yg mesti pinter2 nyari celah di situasi dan adaptasi.
---------------------------------------
Inget gak dulu Shopee Food itu sempet murah banget? Saya pernah beli dominos pizza 3 biji ukuran medium cuma 18 ribu. Pernah beli sate ayam seporsi cuma 12 ribu (beneran isi 10 tusuk). Dan lain2.. dan lain2..
Dan semuanya gratis ongkir.
Tapi begitu promonya udah gak ada, ya udah saya gak tergantung sama gitu2an. Hidup seperti biasa sebagaimana belum ada konsep "shopee food".
Situasi itu jangan diandelin, tapi dimanfaatin.
Komentar
Posting Komentar