KONSER KEKEJAMAN (Part-3)
“Ketika kita merasa sebagai kaum yang paling baik dan mulia atas kaum lain, dari situlah bermula semua masalah kemanusiaan..”
Kemudian Abu Lubabah pergi meninggalkan Benteng Bani Qurayzah lalu menggantungkan dirinya sendiri di pilar Masjid, yang kemudian dikenal sebagai ‘pilar penyesalan’ atau ‘Pilar Abu Lubabah’, karena Abu Lubabah merasa bersalah, tidak bisa menghentikan pembantaian yang akan dilakukan kaum muslim terhadap Bani Qurayzah.
Saat itu bani Qurayzah meresa tidak punya pilihan. Pada pagi harinya kaum Yahudi tersebut menyerah. Lalu Muhammad mengajukan usul agar keputusan tentang nasib mereka selanjutnya ditetapkan oleh Sa’ad bin Muadh, dia adalah ketua bani Aus yang sedang beristirahat karena lukanya yang parah, ditendanya di dekat Madinah. Muhammad mengirim beberapa orang untuk menjemput Sa’d bin Muadh untuk menyampaikan keputusannya.
Sa’ad tiba ditempat Bani Qurayzah, dimana sekitar 800-an orang Yahudi bani Qurayzah berdiri untuk mendengarkan keputusannya. Muhammad bertanya apa keputusan Sa’ad bin Muadh atas nasib Bani Qurayzah. Sa’ad menjawab; “Aku putuskan bahwa para pria dibvnuh, harta benda dibagi-bagikan, kaum wanita dan anak-anak dijadikan tawanan.”
Semua orang kaget mendengar keputusan Sa’ad bin Muadh ini, kecuali Muhammad. Beliau malah memuji keputusan yang diambil Sa’ad dan mengatakan bahwa keputusan Sa’ad adalah keputusan dari yang Maha Kuasa, dan menambahkan bahwa keputusan Sa’ad adalah keputusan yang adil. Muhammad berkata; “Kau telah memutuskan nasib mereka dengan keputusan Tuhan dan Rasulnya.”
[Al-tabari, vol Vlll, hal 33 / Sirah Nabawiyah-Ibn Hisyam, jilid ll, hal 206-207]
Sahih Bukhari, vol 5, buku 58, no 148. Hadith Collection.com. Atau Sahih al-Bukhari 4121, sunnah.com:
Dikisahkan oleh Abu said Al-khudri; Beberapa orang Yahudi (yakni Bani Qurayzah) setuju untuk menerima keputusan dari Sa’ad bin Muadh sehingga sang nabi menyuruh orang untuk menjemputnya. Dia datang naik keledai dan ketika dia datang, sang Nabi berkata, “Berdirilah bagi pemimpinmu.” Lalu Nabi berkata, “Oh Sa’ad orang-orang ini telah setuju untuk menerima keputusan darimu.” Sa’ad Bin Muadh berkata, “Aku memutuskan agar para prajurit lelaki mereka dibvnuh dan anak-anak dan kaum wanita mereka ditawan. Sang Nabi berkata, “Kau telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan Allah.’
Wanita dan anak-anak Yahudi dipisahkan dari para suami dan saudara-saudara laki-laki mereka. Semua harta benda millik Bani Qurayzah dibawa sebagai harta rampasan untuk dibagi-bagikan diantara kaum muslim. Seluruh kaum Yahudi Bani Qurayzah dibawa keluar dari tempat tinggal mereka, tangan para prianya diikat kebelakang punggung dan dibawa ke Madinah ke sebuah pakarangan milik Al-Harith.
Sebelum pembantaian dilakukan, sebuah parit panjang digali didaerah dekat pasar Madinah. Para tawanan dibawa kesana, dikelompokkan 5 sampai 6 orang. Satu persatu disuruh berlutut dipinggir parit kemudian lehernya dipancung dan dibuang kedalam parit bagaikan tempat penjagalan hewan ternak. Muhamad berada disana menonton semua adegan pembantaian itu. Ali dan Zubayr memengg4l leher orang-orang Yahudi dihadapan Muhammad.
Salah seorang tokoh Yahudi, pemimpin kaum yang kebetulan musuh bebuyutan Muhammad, bernama Huyyai bin Akhtab dibawa kehadapan beliau. Huyyai mengenakan pakaian berwarna seperti bunga namun tercabik-cabik dan kedua tangannya diikat tali menyatu dengan lehernya.
Ketika Huyyai bin Akhtab melihat Muhammad, ia berkata; “Demi Allah, aku tidak pernah menyesal telah memusuhimu!” Lalu Muhammad mengatakan; “Perintah Tuhan adalah benar. Sebuah kitab dan sebuah keputusan, dan pembantaian telah dituliskan terhadap anak-anak Israel”. Kemudian kepala Huyyai bin Akhtab di pengg4l. [Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam, jilid II, hal 206]
[Catatan: Huyyai bin al-Akhtab adalah ayah dari Syafiah. Pada saat pembantaian kaum Yahudi Qurayzah dan pemengg4lan kepala ayah Syafiah, Syafiah berada di Khaybar bersama suaminya (Kinana). Di kemudian hari setelah pembantaian bani Qurayzah itu, Muhammad menyerang Khaybar, membunuh Kinana suami syafiah, mengambil Syafiah dan membawanya ke tenda Muhammad sebagai tawanan perang. Kesokan harinya, setelah ayah Syafiah dan suaminya (Kinana) dibunuh oleh jihadis pengikut Muhammad, maka Muhammad mengundang para pengikutnya makan-makan untuk mengumumkan bahwa ia telah menjadikan Syafiah sebagai istrinya]
Ibn Ishaq memperkirakan jumlah orang Yahudi bani Qurayzah yang dibantai sekitar 700 orang semuanya, bahkan ada yang memperkirakan hingga 800 sampai 900. Ibn Sa’d mengatakan, jumlah mereka yang dibantai antara 600-700 orang.
Apakah kebencian umat islam saat ini terhadap orang-orang Yahudi dimotivasi oleh factor-faktor logis atau tidak logis? Sangat aneh moralitas anda jika menganggap kebencian anda kepada Yahudi itu sesuatu yang logis! Benar atau salah, bangsa Arab telah memainkan politik sebagaimana biasanya permainan ini selalu dimainkan, yakni memobilisasi perasaan khawatir dan perasaan menjadi korban (playing victim) guna mempersatukan faksi-faksi dalam keimanan mereka.
Bertolak belakang dengan aksi-aksi kekerasan yang dimotivasi oleh rasa khawatir. Penganiayaan tersadis sepanjang sejarah terhadap kaum Yahudi adalah di Jerman selama era kekuasaan Adolf Hitler, dimotivasi oleh prasangka. Kaum Yahudi tidak pernah memberontak melawan Jerman, tidak menyebarkan agama, dan tidak menganeksasi wilayah Jerman.
Justru sebetulnya mereka telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kebudayaan Jerman, dan berjuang bahu-membahu bersama orang Jerman lainnya dalam perang dunia I. Kejahatan kaum Yahudi hanya ada didalam benak dan pikiran kaum Nazi. Satu-satunya “kesalahan” orang Yahudi tak lain karena mereka orang Yahudi.
Siapapun orang yang dicurigai memiliki darah Yahudi, maka orang itu dianggap bersalah karena mengemban “kejahatan”. Filsafat Nazi tidak hanya memimpikan sebuah Jerman tapi imperium Jerman. Seluruh benua Eropa harus menjadi Judenrein (bebas dari kaum Yahudi). Ini akan ditunaikan tidak dengan konversi atau pengusiran layaknya yang terjadi pada abad-abad sebelumnya, melainkan dengan genosida. Dipandang dari sudut ini, anti semitisme tidak lagi muncul sebagai sebuah opini dari sekian banyak opini yang dimiliki oleh seseorang.
(Bersambung.....)
Komentar
Posting Komentar