BOTH SIDE OF STORY
Sebenarnya saya sedih ketika mendengar bahwa calon mahasiswa yang hafal beberapa zus kitab suci akan dengan mudah diterima di perguruan tinggi. Ini bukan hanya menambah mundurnya kompetensi atau persaingan pengetahuan generasi kita, tapi justru akan menciptakan generasi “beo”, yang hanya pandai melakukan peniruan dan tidak kritis lagi.
Hal seperti ini pernah dialama bangsa Eropa, apa-apa dikaitkan dengan agama, sehingga pada masa itu disebut abad kegelapan bangsa Eropa. Akhirnya mereka bangkit, dan lihat mereka sekarang. Maju! Lalu bangsa kita malah mau kembali ke abad kegelapan itu? Think about it..!
Seperti burung beo yang bisa bicara tapi tidak mengerti apa yang dikatakannya, karena ia tidak berpikir, hanya meniru. Kemudian didoktrin bahwa apa yang ditirunya itu adalah suatu ajaran yang paling benar, sehingga melakukan peniruan itu juga dianggap tindakan yang paling benar. So sad..!
Banyak yang menuduh saya tidak objective. Ke-tidak objectivitas-an seperti apa yang kalian tuduhkan kepada saya? Apakah anda sadar bahwa ketika anda menerima dogma iman yang anda yakini itu, maka sejak saat itu anda tidak mungkin bisa jujur dan objective lagi dalam menilai? Jadi sebenarnya siapa yang tidak objective?
Darimana anda mendapatkan keimanan itu? Apa dari pemikiran anda sendirikah, dari pilihan anda sendirikah? Nonsen..! Anda tidak memilihnya, anda mendapat warisan begitu saja dari apa yang ditanamkan orang tua anda kepada anda. Walau tidak semuanya seperti itu tapi hampir semuanya begitu. Anda Kristen karena orang tua anda Kristen. Anda muslim karena orang tua anda yang Islam itu mendoktrinkan kepada anda tentang siapa Muhammad. Apakah anda sekarang tetap muslim kalau orang tua anda bukan islam? Jadi itu semua bukan pilihan anda. Bagaimana anda bisa mati-matian membela agama dan tuhan, padahal bukan anda sendiri yang memilihnya?
Dunia tahu tentang Ayatullah Khomeini. Kita tahu bahwa ia telah melakukan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang dianggapnya murtad dan orang-orang yang menentang kebijakan pemerintahan islamnya. Begitu pula dengan kekuasaan Ottoman di Turki sebelum masa Attaturk.
Akan tetapi bukan seperti itu Khomeini digambarkan oleh rezim Islam di Iran. Murid-murid sekolah di Iran di ajarkan bahwa Khomeini adalah imam suci. Warga muslim mengunjungi musoleumnya berdoa meminta kesembuhan dan penyelesaian bagi masalah mereka. Mereka menjadi semakin konservatif, tidak kritis, karena hanya melakukan pemujaan yang diwariskan turun-temurun untuk ditiru.
Bayangkan jika satu-satunya versi sejarah tentang Khomeini yang eksis hanyalah versi yang diceritakan oleh para ulama pengikutnya. Ini sama dengan versi riwayat tentang Muhammad..! Bagaimana generasi-generasi di masa mendatang bisa mengetahui kebenaran seluruh kisah kepemimpinannya? Dan bagaimana dengan kisah orang-orang yang dibantainya, apa kalian juga tahu kisah itu? Bagaimana sikap dari hati nurani kalian bila mengetahui kisah itu?
Jika saja pada perang dunia ke-2 Negeri Jerman berhasil menang dalam menghadapi keroyokan tentara sekutu dan menguasai dunia, dan kemudian satu-satunya kisah tentang Hitler yang beredar hanya berasal dari pendukung setia Nazi, mungkin kita tidak akan pernah tahu tentang kedzaliman Hitler? Pasti sekarang kitalah yang justru dianggap dzalim jika kita mengutuk kekejaman Hitler.
Begitu pula yang ditanamkan kepada kita sejak kecil melalui dogma agama tentang kemuliaan seorang nabi. Padahal jika kita benar-benar mempelajari riwayat hidupnya, kita tidak menemukan kemuliaannya dibanding kebaikan orang lain, bahkan dibanding dengan kebaikan anda sendiri. Bisa jadi kebaikan anda lebih murni dan mulia dari pada kabaikan nabi anda sendiri yang narsis..!
Jika kalian benar-benar ingin objective, simpan dahulu iman kalian, dan mulai pelajari sendiri, jangan percaya buta pada apa kata orang walaupun orang itu dipandang terhormat. Kalian harus mengetahui the whole of the story. Minimal “both side of story”. Jadi kalau kalian tidak mampu dan tidak mau melakukan hal itu, jangan menuduh saya tidak objective, karena saya sudah melampaui tahapan itu!
Komentar
Posting Komentar