Politik 2024 yang Seru

 Peluang Anies Capres 2024


Kini praktis sebagian besar DPR ( PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, PAN)  setuju untuk tidak mengubah UU Pemilu. Artinya Pilkada serentak tahun 2024. Tahun 2022 jabatan Anies habis.  Mengacu pada Pasal 201 UU Nomor 10 Tahun 2016. Dalam UU itu disebutkan untuk mengakomodir keperluan Pilkada Serentak, maka setelah selesainya masa jabatan kepala daerah hasil Pilkada 2017-2018, tidak akan langsung dilakukan Pilkada. Penjabat kepala daerah akan memimpin pemerintahan daerah untuk sementara waktu sampai 2024. Pejabat Kepala  (PJ) Daerah ini bukan PLT. Siapa yang berhak memilih? Menteri Dalam negeri.


Apa yang terjadi bila 2 tahun Anies tidak menjabat. ?


Pertama. Sulit bagi Anies untuk meningkatkan elektabilitas personalnya. Selama ini elektabilitasnya karena manuver politik dia sebagai Gubernur DKI. Setelah tidak menjabat, dia akan kehilangan sumber daya untuk menaikan eletabilitasnya.. Anies juga bukan kader partai yang berada di elite. Sehingga sulit bagi Partai untuk mau menggerakan akar rumputnya meningkatkan elektabilitas Anies. Apalagi dengan sebagian besar partai menolak revisi UU, itu artinya Anies tidak lagi rise star.


Kedua. Banyak hal bisa terjadi setelah dia tidak lagi sebagai Gubernur. Bukan tidak mungkin PJ melakukan investigasi secara internal terhadap kebijakan Anies yang berpotensi korup dan itu akan jadi konsumsi KPK. Atau hal yang selama ini disembunyikan rapi oleh SKPD bisa saja terbuka oleh PJ Gubernur.  Karena SKPD akan berusaha cari selamat untuk menghindar dari jeratan hukum. Mereka cenderung menggiring Anies sebagai penanggung jawab atas pengeluaran Anggaran. Nah ini bisa langsung menenggelamkan peluang anies maju tahun 2024.


Ketiga, Ormas yang mendukungnya jadi Gubernur DKI sudah masuk kotak. FPI sudah dibubarkan. Forum Ulama Indonesia juga sudah tidak efektif. Dengan dibubarkannya FPI maka keberadaan PA 212 juga tidak lagi efektif menjadi sumber kekuatan islam mendukungnya. Sementara PKS sudah patah arang akibat gagal menempatkan orangnya sebagai Wagub DKI.


Peluang yang mungkin bisa saja dari PD yang memasangkannya dengan Gatot. Artinya kalau setelah tahun 2022 PD merangkul Anies jadi kader dan GN bergabung. Ada koalisi partai dari Nasdem dan PKS yang mau ikut mendukung agar ambang batas suara mencapai 20%. Itupun dengan syarat tidak terjadi perubahan pimpinan PD. Politik akan jadi seru di tahun 2024.

Komentar