Matahari Made in China

 Tahukah anda bahwa Matahari adalah reaktor nuklir raksasa yang membakar sekitar 5 juta ton bahan bakar hidrogen setiap detik. Ini telah dilakukan selama sekitar 5 miliar tahun dan akan berlanjut selama 4,5 miliar tahun lainnya seumur hidup. Semua energi itu menyebar ke ruang angkasa di segala arah, dan sebagian kecil yang menghantam Bumi memungkinkan kehidupan. Memungkinkan terjadinya potosintesa. Tanpa potosintesa tidak ada kehidupan. Mengapa ? Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.

Mengapa kita yang tinggal di bumi tidak sampai kena radiasi ? Karena adanya angin matahari dan perut ( inti) bumi, maka terjadilah medan geomagnetik. Perannya adalah melindungi kita dari semua bahaya yang menyerang planet kita dari luar angkasa, termasuk partikel bermuatan tinggi dari Matahari, dan radiasi kosmik. Selain itu, medan geomagnetik juga menjaga Bumi sehingga badai Matahari tidak menembus atmosfer Bumi. Tahukan sayang, tanpa medan magnit tidak ada listrik. Tanpa listrik anda tidak bisa gunakan produk modern.

November lalu China mengumumkan tengah membuat matahari buatan lewat proyek Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Hal ini benar-benar diseriusi China dan mereka baru saja melaporkan, proyek tersebut bakal selesai tahun ini. Duan Xuru, seorang pejabat dari Perusahaan Nuklir Nasional China, mengumumkan bahwa para insinyur dipastikan dapat menyelesaikan perangkat Tokamak HL-2M pada 2019. Untuk apa perangkat Tokamak ini? untuk mereplikasi proses fusi nuklir yang terjadi secara alami pada Matahari dan bintang untuk menghasilkan energi.

Lantas apa aplikasinya bila China mampu membuat matahari buatan? Yang pasti , sayang. Dengan energi panas seperti matahari akan mampu memisahkan 15 unsur Logam Tanah jarang  dari mineral lainnya seperi nikel, alumina dll. Bayangin dech, dari 1 ton konsentrat Nikel hanya 2% saja yang bisa dimanfaatkan. Selebihnya terbuang. Padahal di dalamnya mengandung logam tanah jarang.  Namun hanya bisa dipisahkan 1 atau dua saja. Kan mubazir. Padahal nilai tekhnologi terhadap logam tanah jarang itu luar biasa sebagai bahan pengantar listrik atau penyimpan arus listrik atau sumber energi. ya revolusi energi ramah lingkungan murah meriah.

Kalau peradaban kuno seperti bangsa Jepang, yang menjadikan matahari sebagai dewa,  maka kini China bisa ciptakan Tuhan itu.Ya God made in China. Ya.China sibuk riset sampai membuat matahari , lah kita sibuk buat partai Masyumi Reborn dan masih rame aja soal kofar kafi dan menjadikan pelarian setengah dewa…sedih banget mikirin anak bangsa ini. Kapan kita mau berubah..


Komentar